Bila tak ingin terdepak di babak interview, hindari lima ucapan berikut ini.
1.”Ciyus? Miapah? Macacih?”
Kecuali Anda sedang diwawancara untuk salah satu peran di tayangan
komedi, jangan pernah mengeluarkan ucapan yang terlalu santai, apalagi
bahasa ‘alay’ selama wawancara berlangsung. Sesantai apa pun suasana
wawancara, tetap berikan jawaban yang serius.
2. “Maaf, ini perusahaan apa ya?”
Waduh, kalau sampai Anda tidak tahu perusahaan yang Anda lamar sih, itu
benar-benar menyedihkan. Bagi pewawancara, itu kesalahan yang tak
termaafkan. Bila tidak ingin dipandang dengan tatapan sinis oleh
pewawacara, sebaiknya browsing dulu perusahaan yang memanggil Anda itu,
seperti bergerak di bidang apa, siapa pemiliknya, bagaimana bisnisnya,
dan sebagainya.
3. “Saya bekerja keras setiap hari, sampai-sampai pacaran saja enggak sempat#eh”
Yaah, jangan curcol dong. Kalau pun itu benar adanya, sebaiknya tidak perlu diumbar ke luar,
apalagi mengatakan ini di depan pewawancara. Bukannya merasa simpati,
mereka akan bilang dalam hati,”Kasian banget hidup ini orang.” Ya, Anda
akan dinilai oleh pewawancara sebagai orang yang tidak bisa menikmati
hidup, gampang stres dan berpotensi mengalami kelelahan. Mereka akan
berpikir, bila setiap hari Anda sudah bekerja keras di kantor lama, maka energi Anda tidak lagi maksimal di tempat baru.
4. “Saya enggak punya kelemahan”
Kita bukan malaikat, jadi enggak mungkin tidak mempunyai kelemahan. So,
jangan berbohong soal yang satu ini. Faktanya, mengetahui kelemahan
sendiri lebih penting daripada mengetahui kekuatan kita.
5. “Saya seorang team player”
Sepertinya tidak ada karyawan yang bisa bekerja sendiri. Kita adalah
pemain tim, dan itu bukan keinginan kita, keadaanlah yang mengkondisikan
seperti itu. Dan bagi pewawancara pengakuan seperti itu tidak menarik.
Cobalah gali lebih dalam apa yang membuat Anda berbeda dari karyawan
lain. Misalnya, dengan mengatakan bahwa Anda diandalkan dalam menembus
klien penting. ( via chicmagz.com Ayunda Pininta Kasih/Equita Maulidya)